Jumat, 20 Februari 2015

Kebenaran atau Pembenaran ?? #16


Kata orang-orang yang "terlalu fanatik" kepada agamanya sendiri, bahwa kebenaran itu cuma ada satu. Karena kalau kebenaran itu banyak, itu bukanlah kebenaran tapi cuma kebohongan saja. Tapi kalau menurut saya, kebenaran itu ada banyak dan bermacam-macam jalurnya. Setiap orang bisa menempuh jalur kebenarannya sesuai dengan ilmu dan pemahamannya saat ini. Karena kebenaran saat ini, belum tentu juga kebenaran esok hari. Karena bisa saja kamu hari ini bilang itu adalah kebenaran, tapi siapa tau, sepuluh tahun nanti , kamu bisa saja berubah pikiran dalam melihat kebenaran. Cara melihat kebenaranmu saat ini sudah berubah dan tidak sama lagi seperti dulu. Karena dulu pikiranmu masih sempit dan fanatik, makanya jadi tak terpikirkan oleh pikiranmu.



Kalau kita ngotot bahwa kebenaran itu hanya ada satu, maka biasanya kita suka sekali menyalahkan orang lain yang berbeda dengan diri kita. Misalnya kalau agama kita Islam, maka kita suka menyalahkan agama orang lain, karena bagi kita hanya ada satu agama yg paling benar yaitu agama islam yg sekarang kita sedang anut. Padahal agama islam kita itu cuma keturunan saja alias hanya warisan dari orang tua kita sendiri. Coba kalau kamu dulu lahir dari orang tua yang beragama kristen, pasti kamu juga agamanya sekarang kristen. Mungkin juga kamu bisa berbeda/lain agama dengan orang tua kamu saat ini, tapi itu kan setelah kamu menjadi dewasa dan bisa berpikir kritis dan bisa juga karena pengaruh lingkungan dan pergaulan kamu selama ini. 


Kebenaran sering menjadi rebutan para penganut agama yang terlalu fanatik kepada agamanya sendiri. Mereka hobi banget berdebat dan menghujat kebenaran ajaran agama orang lain. Baginya kebenaran hanyalah milik agamanya saja, kebenaran agama orang lain adalah palsu,sesat dan juga menyesatkan. Hapalan ayat-ayat sucinya hanya digunakan untuk menyerang orang lain yang berbeda agama dengan dirinya. Mereka suka banget mengkritik ajaran agama orang lain yang dianggapnya sudah kadaluarsa dan tidak sesuai dengan jaman sekarang. Kebenaran hanyalah milik kitab sucinya sendiri, kitab suci agama orang lain itu bukanlah kebenaran tapi cuma kebohongan belaka. 


Sebenarnya yang kita lakukan selama ini bukanlah mempertahankan "kebenaran", tapi cuma "pembenaran" versi pikiran kita sendiri. Kita sering melakukan pembenaran untuk mempertahankan pendapat/pemikiran kita yang sudah jelas-jelas salah. Dan lebih gawat lagi kita melakukan pembenaran dengan membawa-bawa nama Tuhan dan suka sekali mengutip/meng-copas ayat-ayat suci untuk menyerang pendapat orang lain yang berbeda dengan diri kita. Seharusnya kita itu instrospeksi diri sendiri dulu kalau ada orang yang menasehati kepada kita, bukannya kita malah marah-marah dan balik menasehati orang lain dengan kata-kata yang kasar dan menyakitkan hati orang tersebut.  


Ketika kebenaran disampaikan dengan cara yang buruk dan kasar, maka hanya akan membuat orang lain sakit hati dan dendam. Dan orang yang sudah sakit hati dan dendam itu pasti akan sulit sekali menerima sebuah kebenaran dari mana saja datangnya. Alangkah indahnya kalau kebenaran itu kita sampaikan dengan cara yang baik dan bijak. Karena ketika kebenaran disampaikan dengan cara yang baik dan bijak, maka orang lain akan menerima kebenaran itu dengan senang hati dan berterimakasih kepada orang yang menyampaikan kebenaran tersebut.



(Penulis : Dani Kaizen, Purbalingga, jum'at 20 februari 2015)  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah mampir dan membaca artikel diblog ini, silahkan tinggalkan jejak kamu dengan berkomentar diblog ini. :-)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...