Kita lahir kedunia ini, sebenarnya hanya mewarisi agama ke dua Orang Tua kita sendiri. Kalau kedua Orang Tua kita beragama Islam, maka kitapun akan ikut beragama Islam juga. Jika kedua Orang Tua kita beragama kristen, maka kitapun sebagai anaknya akan ikut beragama kristen. Semasa kita kecil, kita terus dicecoki dan didoktrin hanya dengan pemahaman agama yg dianut oleh kedua Orang Tua kita. Sebagai anak kecil, kita tak bisa memilih agama kita sendiri, karena pemikiran kita belum sampai ke sana. Baru kemudian ketika kita telah dewasa dan sudah banyak buku2 yg kita baca, sudah banyak bergaul dengan teman2 yg berpikir terbuka dan kritis. Maka kita mulai mempertanyakan agama yg kita anut selama ini.
Kebanyakan penganut agama yg terlalu fanatik akan menganggap bahwa agama yg dianutnya adalah agama yg paling benar dan diridhoi oleh Tuhan. Agama orang lain yg berbeda dengan agama dia itu pasti salah, sesat dan juga menyesatkan. Banyak manusia saling berdebat dan bertengkar hanya karena mempertahankan kebenaran versi agamanya sendiri, padahal yg dibelanya adalah bukan kebenaran, tapi cuma PEMBENARAN pendapatnya sendiri. Saling serang dan hujat dengan ayat2 suci sebagai pembenaran pemikirannya saja. Kebencian kepada orang lain yg berbeda pemikiran dengannya, membuat dia kehilangan akal sehatnya, sehingga yg terlihat dari orang lain hanyalah kesalahan dan keburukannya saja.
Jika kita sudah terlalu fanatik kepada agama kita sendiri , maka kita akan mengalami yg namanya "mabok agama", yaitu suatu keadaan dimana kita merasa diri paling benar dan paling baik sendiri. Bagaimanapun juga yg namanya mabok pasti menyusahkan diri sendiri, dan juga membuat repot orang lain. Bahkan bila maboknya sudah berlebihan, maka bisa mencelakakan diri sendiri dan juga orang lain. Semua orang pasti sudah tau, kalau orang mabok itu kesadarannya hilang dan bisa berbuat hal2 yg memalukan diri sendiri dan juga bisa mencelakakan orang lain.
Kalau orang sudah "mabok agama", maka mereka setiap hari sibuk banget dengan dakwah/menyebarkan ajaran agamanya kepada orang lain, kalau dakwahnya dengan cara yg baik, itu sih bagus dan malah dianjurkan. Tapi orang yg mabok agama itu dakwahnya dilakukan dengan cara yg buruk dan kasar. Mereka berdakwah dengan penuh kebencian dan permusuhan kepada orang lain, sukanya mengkritik dan membantah ajaran agama/kelompok orang lain yg berbeda. Hobinya berdebat dengan orang lain, dan kalau berkomentar suka meng-copas ayat suci untuk menyerang pihak lain. Bagi mereka kebenaran adalah milik mereka sendiri, kebenaran orang lain itu palsu dan menyesatkan.
Dan yg lebih parah kalau orang sudah mabok agama, maka mereka kehilangan akal sehatnya, sehingga perkataan dan perbuatannya hanya menimbulkan sakit hati dan dendam dihati orang lain. Mereka gampang sekali tersinggung, mudah sekali marah2, suka membantah, dan sering mengancam dengan kekerasan kepada orang lain. Mereka tak suka dengan perbedaan, maunya semuanya harus sama/seragam dengan pemikiran mereka. Kebenaran versi mereka adalah kebenaran yg mutlak, tidak boleh diganggu gugat dan direvisi.
=> Yuk kita introspeksi diri sendiri dulu, apakah selama ini kita sadar dalam beragama, atau jangan2 kita selama ini sudah sampai taraf "mabok agama" ???
(Penulis : Dani Kaizen, Purbalingga, Rabu 11 februari 2015)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah mampir dan membaca artikel diblog ini, silahkan tinggalkan jejak kamu dengan berkomentar diblog ini. :-)